441.600 sekon menuju hari dimana semesta dimulai. entah aku menyebutnya bergerak maju atau mundur. sebab yang berkaitan dengan waktu selalu dipenuhi paradoks. bertambah-berkurang; maju-mundur. apakah dalam hal ini kita juga bisa mengatakan, tergantung dari perspektif mana kamu menilai? tapi wahai buana, bolehkah jika kali ini aku merepresentasikannya kedalam 6 huruf berkekuatan akbar ? mudah saja dieja. ringan dirapal lidah; syukur. tapi, apakah ketika ihwal menyapa diri, ia masih gampang pula dipakai dalam laku?
7659 kemarin. dan entah akan ada berapa lagi esok yang kauhadiahi padaku. rasa-rasanya, hidup ini terlalu baik. terlalu dermawan memberi. terlalu ikhlas diperlakukan begitu. andai jahat, mungkin sejak sekian lama kau memilih alpa. dihidupi oleh seorang manusia berinisial cahaya dan hati seperti pelak membuatmu harus berulang kali berkawan masalah. acap jatuh di lubang yang sama. kerap menyengaja luka yang pernah mendatanginya lalu – lalu. tapi sekali lagi, kau tetap patuh pada yang memberimu perintah untuk bermukim. sampai sejauh ini. sampai jutaan hela dan hembus napas, jutaan pompa di dalam arteri. detak tiap detik. dua tapak untuk ribuan langkah. serta tak terhitung banyaknya ingin yang pernah tersuara atau mengendap dalam hati saja.
jika semesta adalah manusia,
pasti kau menjelma wanita berparas indah nan berhati luas. dan kau berkawan
dengan wanita lainnya yang congkak. pongah. aku.
terimakasih, kosmos dan segala isi-isinya., mari berteman lebih lama lagi.
masih banyak tertawa yang ingin
kupatri,
di wajahmu.
Komentar
Posting Komentar