aku bersyukur untuk segala sesuatu yang tidak pernah ku paksa menjadi terlalu. dan untuk hati yang tidak kubiarkan condong dengan teramat.
aku berusaha menjauh dari segala yang berpotensi menyeret terlalu jauh. entahkah perasaan, keadaan, bahkan pertemuan-pertemuan singkat.
sebab ternyata, apa yang dipaksakan tidak akan berjalan dengan selaiknya. pertanyaan-pertanyaan yang menjamur di kepala, tentang, mengapa ia memilih jalan yang ada sekarang?
benar saja. waktu selalu menjadi pemberi kejutan paling ulung. pertanyaan-pertanyaan itu, terjawab tanpa pernah direncanakan sebelumnya. Terjawab, meski pertanyaan itu sendiri tetap mendekam di dalam kepala.
barangkali dirinya menyadari. menjelma tanda yang mungkin cukup kasat mata. dan untuk kesekian kali harap yang kuberi nyawa, semoga kita menjelma nyata.
Komentar
Posting Komentar