Langsung ke konten utama

SEPOTONG PAGI DESEMBER 💓💓

Haiiii, ini pagi pertama di bulan Desember. Ku harap jika kau membacanya suatu saat nanti, kau selalu dalam keadaan baik dan tak kehilangan dirimu sendiri. Aku yakin, saat itu sudah begitu banyak hal yang terjadi. Entahkah mungkin sudah beberapa kegagalan lagi yang kau lewati. Seperti saat ini, akupun telah melalui banyak hal selama kurang lebih 20 tahun belakangan.

Aku harus bilang bahwa aku sangat bangga pada diriku sendiri. Di tengah-tengah manusia yang sudah hilang kesadarannya, Allah SWT masih memberiku beberapa kesadaran untuk berubah. Untuk mengejar versi terbaik seorang Nurul Qalbi Ansar.

Semoga kau selalu paham bahwa ini adalah sebuah perjalanan seumur hidup yang penuh tantangan. Prosesnya mungkin akan selalu tidak estetik dan menyenangkan. Namun bayarannya adalah bahwa kau akan mendapati dirimu bermetamorfosa menjadi lebih baik di setiap waktunya.

Ah iya, satu insight yang ku dapat dari proses hilangku baru-baru ini. Bahwa hidup di dunia nyata itu beda dengan kehidupan di Instagram. Semua tidak harus indah dan tertata. Kita tidak mesti menunggu mood membaik dulu untuk mengerjakan sesuatu. Dan kita tidak harus selalu butuh tempat estetik untuk sesuatu pemborosan berkedok healing. Mungkin mulai sekarang, kita harus sudah menarik diri pada hal-hal yang berbau endorphin instan. Percayalah, alih-alih membuat produktif, semua hal ini justru berdampak buruk dan pada akhirnya akan merusak mood kita sendiri.

Dan juga, tidak semua hal mesti dipost di social media. Aku sendiri masih sangat mengusahakan hal ini. Semoga di usia berapapun, kita selalu berorientasi hidup yang maju. Selalu melihat kedepan. Tidak terjebak pada hal-hal yang bertopeng menenangkan.

Ah, menjadi dewasa terkadang membuat kita menjadi sosok yang terpaksa  kaku dan serius. Sampai-sampai aku lupa mengucapkan selamat pagi.

So, selamat pagi Qalbi yang cantik, tetap membumi yaa dimanapun dan kapanpun. Aku mencintaimu selalu <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

untuk : yang pernah singgah

Oktober 2024 “Aku pengen dia tahu kalo di belakangnya selalu ada aku yang berharap. Semoga dia didekatkan sama hal yang bisa bikin dia happy” tukasku, “meski selamanya hanya bisa memandang dari belakang” Ranya setengah mendengus dan setengah tertawa sinis. Seolah perkataanku barusan adalah materi stand up comedy yang bisa mengundang tawanya. “Perasaan memang asli bisa bkin seorang Kiara jadi cewek yang bego dan nggak tau malu” Sinis Ranya. Perempuan berkacamata ini memang banyak tahu tentangku. Ia selalu menjadi telinga untuk tiap kisah yang tak pernah bosan kuulang. Dan menjadi buku diary berbentuk manusia tempatku berbagi banyak hal menyenangkan dan sebaliknya. Sedangkan dia, yang menjadi orang terpenting dalam kisah ini, adalah sosok yang tak pernah ku bayangkan akan menjadi sepenting ini. Padahal, melalui masa-masa kuliah dengan tenang dan jauh dari segala bentuk drama adalah hal yang selalu ku harapkan sebelum menjadi mahasiswa. Namun perjalanan yang diamanatkan semesta membawa...

hope and darkness

Tidak, itu bukan mimpi. Masih jelas terbayang kejadian 12 tahun yang lalu. Kejadian yang kemudian membawaku mengarungi derita tak bertepi. Peristiwa demi peristiwa. Sampai rasanya hidupku ingin kuberi judul sekumpulan tragedi. Sesak nafasku, leher yang seperti dicekik oleh tangan tak kasat mata, makhluk bertanduk yang muncul dari kegelapan, serta yang paling membuat pilu adalah, mereka yang tak satupun mendengar jeritku, sedangkan suara tawanya mampu kudengar dengan jelas diluar sana. Tuhan, mengapa engkau menjadikanku ada untuk kau biarkan derita menenggelamkanku pada titik nadir? Adakah aku melakukan kesalahan yang tidak bisa Kau maafkan? Atau, semua ini adalah caramu menyayangiku? -dengan membentukku menjadi sekokoh karang, yang tidak lagi gentar meski arus kencang menerjangku dari semua arah. *** Acara launching buku perdanaku akhirnya selesai dengan lancar. Setelah menyiapkan naskah itu selama kurang lebih satu tahun, akhirnya tiba hari ini. Hari yang menjadi klimaks dari ragam up...

MALAM DAN SATU SYUKUR YANG MEGAH

        Pada dasarnya, malam diciptakan untuk sebuah rasa lelah. Supaya manusia tahu bahwa kekuatan sebesar apapun masih bisa luruh. Bahwa ego setinggi apapun masih bisa runtuh.              Maka melalui malam kali ini, diriku kembali terbawa arus pikiran sendiri. Berbagai wajah, kejadian, aroma, maupun musik yang berkaitan dengan fase tertentu yang pernah kulalui terproyeksi satu persatu dari dalam sebuah kotak bernama kenangan. Entah apa maksud dan tujuannya. Padahal tidak ada momen apa-apa hari ini. Semua sempurna berjalan seperti biasanya.         Namun diantara banyak hal yang muncul secara acak dari dalam kepalaku yang ramai, ku temui satu syukur yang begitu megah. Mengingat betapa baiknya Tuhan merancang skenario kehidupan manusia, khususnya kehidupanku.