Waktu terus berjalan. Lembaran hari dibuka tiap pagi. Usiaku semakin mendekati kepala dua. Kuliah masih se-memusingkan itu.
Dan perasaanku, masih tertuju padamu. Iya, kamu.
Kamu yang pada akhirnya membuatku jatuh. Jatuh yang tak menimbulkan sakit. Jatuh yang justru menciptakan senyum dan bahagia. Jatuh yang menurutku sangat dewasa sebab tak kusertai dengan harap apa-apa. Jatuh-yang kemungkinan besar hanya kurayakan sendiri.
Tak tahukah kau kak? Betapa setiap hari aku merindukan pertemuan denganmu. Betapa aku selalu mendamba pada sapa yang selalu tercipta disaat kita berada pada ruang yang sama.
Tak tahukah kau kak? Mengagumimu memang membuatku merasa rendah diri. Namun disisi lain, aku semakin berusaha untuk meningkatkan kualitas diriku agar pantas untuk mengagumimu.
Entah bagaimana akhirnya. Sepertinya akan sama saja seperti yang sudah-sudah. Kagum ini mungkin akan berakhir selepas kau pergi dan kita tak pernah diberi kesempatan untuk bertemu lagi.
Waktumu di kampus kian tak lama lagi. Semoga sebelum kau pergi, ada satu momen dimana kita bisa bercakap dan berbincang panjang lebar. Sungguh, banyak hal yang ingin kupelajari darimu.
Tentang pengalamanmu yang sangat aktif berorganisasi, bagaimana caramu membagi waktu, dan bagaimana akhirnya kau mampu menyelesaikan study mu ditengah-tengah jadwal kegiatan lain yang juga tak kalah penting.
Aku hanya ingin kita menjadi akrab. Tak ada harapan lain. Kau sudah indah di mataku pada jauhmu, aku tak ingin memaksakan agar suatu saat, kata jauh berubah menjadi dekat. Aku takut indahmu tak lagi sama.
Aku ingin selamanya kau tetap indah di mataku, kak.
Satu hal lagi. Tolong sering-sering upload story di instagram. Sebab hanya satu hal itu tempatku untuk tahu bahwa kau masih ada-dan dalam keadaan baik-baik saja.
Pada akhirnya, segala harap terbaik ku alamatkan padamu. Semoga suatu saat, kau membaca tulisan ini. Meski entah kapan.
Sehat selalu, kak. Semoga kau selalu dekat dengan bahagia. Semoga kau senantiasa jauh dari luka. Aku disini-di belakangmu, turut berbahagia menyaksikan kau semakin hebat pada tiap harinya.
Tertanda,
Kontra
Komentar
Posting Komentar