Langsung ke konten utama

Postingan

Everything Has Changed

  Everything Has Changed nya Mami Taylor dan Ed Sheeran menjadi daily backsound ku seminggu terakhir ini. Awalnya ku dengar tanpa sengaja di Instagram, kemudian kujadikan playlist perjalanan hari itu . Dan setelah tau makna lagunya, diriku makin yakin kalo lagu ini memang ditulis untukku. Hahahahaha (soriii PD banyak). Oh iya, sudah pukul 00.47. Diriku sedang berada di dalam kamar. Kali ini, spotify ku sementara mengumandangkan lagu flashlight. Aku sebenarnya Cuma mau sedikit bercerita. Tentang kegiatanku akhir-akhir ini yang kurasa sangaaaaaaaat padat, sampai kehilangan banyak waktu untuk menulis. Badai final dengan sejumlah tugasnya, kewajiban di pondok pesantren, jobdesk sebagai koordiv acara kegiatan RGS, tanggung jawab di DPD, preparing baksos HMJ (padahal diriku bukan pengurus), belum lagi kerja-kerja domestik yang tidak ada hentinya tiap hari. Bohong kalau aku bilang tidak capek. Tapi mau gimana lagi kan, nasib jadi babu organisasi.wkwk,canda. Berbicara tentang baksos H...
Postingan terbaru

Kisah Baru di Penghujung Semester 4

  Jika tulisan memang punya semacam kekuatan magis untuk mengekalkan kenangan, maka malam ini,aku memilih untuk merilis perasaanku melalui kata. Izinkan aku berkisah tentang seseorang yang entah dengan cara apa akhirnya berhasil merebut perhatianku selama kurang lebih setahun terakhir. Sosoknya mengagumkan-setidaknya di mataku. Meski beberapa temanku pernah bertutur bahwa dirinya terlalu ‘biasa aja’ untuk disukai seorang Qalbi (mereka pikir setinggi apa sih standarku? Hahaha) Aku menemukannya kala sisi hatiku yang lain pun tengah mengagumi seseorang yang lain. Senior. 3 tahun lebih dewasa. Dan barangkali, tanpa kusebut pun namanya, dirimu sudah punya bayangan akan mengarah kemana. Tapi perasaaan ini, ditakdirkan kandas oleh semesta. Ternyata kakak senior-yang kujuluki pemilik mata teduh telah menyimpan seorang pawang dalam diamnya. Bisa apa diriku yang baru anak kemarin sore? Hanya bisa mengucapkan sepotong singkat kata ‘selamat’ kala dirinya di wisuda beberapa bulan yang lal...

Atensi

Entah pada bilangan hari yang keberapa,  i a menemukan seseorang yang menarik atensinya. Ya, menemukan.  Bukan bertemu. Sebab di mata orang itu, barangkali ia hanyalah satu diantara ribuan orang tak penting yang pernah wujud di depan matanya Kesadaran menyentaknya perlahan. Selama ini, ia tak  butuh perwujudan sosok sempurna, ia hanya butuh manusia yang tidak tunduk pada apa kata dunia .bi

hope and darkness

Tidak, itu bukan mimpi. Masih jelas terbayang kejadian 12 tahun yang lalu. Kejadian yang kemudian membawaku mengarungi derita tak bertepi. Peristiwa demi peristiwa. Sampai rasanya hidupku ingin kuberi judul sekumpulan tragedi. Sesak nafasku, leher yang seperti dicekik oleh tangan tak kasat mata, makhluk bertanduk yang muncul dari kegelapan, serta yang paling membuat pilu adalah, mereka yang tak satupun mendengar jeritku, sedangkan suara tawanya mampu kudengar dengan jelas diluar sana. Tuhan, mengapa engkau menjadikanku ada untuk kau biarkan derita menenggelamkanku pada titik nadir? Adakah aku melakukan kesalahan yang tidak bisa Kau maafkan? Atau, semua ini adalah caramu menyayangiku? -dengan membentukku menjadi sekokoh karang, yang tidak lagi gentar meski arus kencang menerjangku dari semua arah. *** Acara launching buku perdanaku akhirnya selesai dengan lancar. Setelah menyiapkan naskah itu selama kurang lebih satu tahun, akhirnya tiba hari ini. Hari yang menjadi klimaks dari ragam up...

suatu malam di seperduanya

S udah lewat seperdua malam. Jam digital di sudut kiri atas ponselku menunjukkan angka 01.19 kala kata ini kurangkai. Sebenarnya, aku bukan orang yang kerap tidur selarut ini. Tapi entah kenapa, malam ini aku serasa perlu waktu lebih dari biasanya. Meski yang kulakukan pun hanya sekedar scrolling media sosial, kemudian juga merasa bahagia melihat kebahagiaan orang-orang di dalamnya. Kira-kira, apakah dunia lelah? Ya. Melihat apa yang saat ini terjadi padanya. Pada banyak peperangan di sudut-sudut tertentu. Pada tiap permusuhan, kekeliruan, pembunuhan, atau membunuh diri sendiri. Dunia menjadi saksi untuk tiap kejadian, tak peduli telah tergerus zaman atau belum. Namun lebih daripada itu, kupikir menjadi dunia beruntung juga. Sebab ia pun juga akan menjadi saksi untuk tiap-tiap hal indah. Yang ditumbuhkan Tuhan padanya berupa bunga,  yang diturunkan Tuhan padanya berupa rinai, atau yang dipendarkan Tuhan untuknya berwujud cahaya. Serta tak terhitung manusia yang dititipkan didalamn...