Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Teruntuk Semesta

  Dear, Semesta yang baik... Seandainya bisa, maka untuk saat ini aku ingin memilih untuk tak menambatkan hatiku pada siapapun. Tak peduli seberapa pintar, seberapa humoris, dan seberapa asik ia diajak untuk berdiskusi. Aku ingin fokus terhadap diriku. Diri yang masih banyak kurang ini perlu lebih banyak waktu untuk dibenahi. Seandainya perasaan bisa disetel sedemikian rupa, maka aku ingin memilih untuk tak mengagumi siapapun. Sebab rasa kagum yang makin lama makin tak terbendung ini akhirnya menjadi distraksi bagiku sendiri. Kau tak tahu betapa lelahnya aku bolak-balik mengecek viewers story ku tiap kali aku meng-upload sebuah story di instagram hanya untuk memastikan bahwa namanya sudah berada di dalam daftar penonton story ku Kau tak tahu betapa kosong rasanya, menyadari bahwa kau hanya mampu memendam rasamu dalam diam. Kau tak tahu betapa lelah rasanya menerka, apakah perasaan suka ini akan berakhir indah atau sia-sia. Aku memang tak pernah menyuruh diriku untuk meletakkan...
 holla Gess selamat malam dari aku yang saat ini sedang berada di dalam kamarku-yang akan kutinggalkan dalam dua hari ke depan, cause serba serbi semester 2 akan segera dimulai. hmm cukup itu saja. haha. BYEEEEEEEE

PRIVILEGE

  Dahulu, aku selalu memahami bahwa privilege adalah ketika kita memiliki fisik indah menawan, harta berlimpah, atau punya kekuasaan yang akan dengan mudah menjembatani kita untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan yang akhirnya membuatku sedikit kesal-dan merasa tak adil. sebab, pertama, aku tak termasuk ke dalam kelompok manusia good looking yang banyak didamba oleh orang-orang. Fisikku biasa-biasa saja, dan untuk sekarang aku tak lagi mempermasalahkan hal ini. kedua, aku tak terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan. Selama ini, kami hidup sederhana tapi cukup. Hal yang sempat ku protes kepada mama saat masih belia dulu, mengapa aku tak seperti kawanku yang lain, yang sangat mudah membeli mainan baru. Ketiga, orangtuaku bukan seorang pejabat, hingga aku tak akan pernah punya "orang dalam" yang kurasa akan cukup memudahkanku untuk mencapai beberapa hal. Aku pernah menjadi seorang manusia yang sulit menerima takdirku sendiri. Selalu terlontar pertanyaan mengapa. M...

BERUBAH

tiap manusia berubah. kala usia bertambah pada waktu yang berdetak tiap detik tanpa alpa tiap manusia berubah aku, kamu, dia, kita, lalu mereka juga tiada kecualinya tak ada yang salah memang begitu semestinya tiap manusia berubah, pada dunia yang berputar tanpa jeda bii.